Minggu, 20 Januari 2013

Keindahan Itu Bernama Kesabaran

Secara bahasa (etimologi) sabar adalah melarang dan menahan. Sedangkan menurut istilah Syariat (termanologi) bearti menahan nafsu dari kekesalan, menahan lisan dari keluhan, dan menahan anggota badan dari ekspresi kesedihan yang berlebihan dan keterlaluan.

Ada pula yang berkata sabar adalah menjauhi yang bertentangan dengan agama, bersikap tenaang ketika menghadapi ujian berat, dan menampakkan kecukupan di kala kefakiran datang di tengah medan kehidupan.

Definisi sabar memang sangat luas setiap orang yang satu dengan orang yang lain pasti mempunyai pendapat sendiri tentang sabar.

Hukum sabar ada 5 (lima) bagian yaitu :
  1. Wajib, yaitu sabar dalam rangka menunaikan ketaatan, meninggalkan hal-hal yang diharamkan, dan dalam menghadapi musibah yang bukan karena ulah tangan manusia. Misalnya : di beri penyakit, kefakiran, kehilangan jiwa, dan harta. Saya ambil kesimpulan bahwa sabar yang wajib adalah ketika kita mendapat ujian yang datangnya dari Allah SWT langsung agar kita bisa tulus menghadapi ujian itu dan mennganggap bahwa ujian itu bukan lah sebagai musibah melainkan Allah sedang membentuk Hamba-Nya supaya menjadi yang lebih baik lagi. Nikmat Tuhan manakah yang patut kita dustakan.
  2.  Sunnah, yaitu sabar yang dari hal-hal yang makruh, dan hal yang disunnahkan dalam syariat. Sebagaimana pengertian Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan akan tetapi jika dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala dari Allah SWT. Contoh : posisi makan minum berdiri. Sedangkan Sunnat adalah suatu perkara yang bila dilakukan umat islam akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa. Contoh : sholat sunnat, puasa senin kamis, solat tahajud, memelihara jenggot dll. SubhanAllah, jika bisa meninggalkan yang makruh dan mengerjakan yang sunnah pahala yang akan kita peroleh. Nikmat Tuhan mana kah yang patut kita dustakan. Dengan bersabar saja kita mendapat pahala.
  3.  Haram, hukumnya jika kita bersabar seperti manahan diri dari makan dan minum hingga ia mati. Atagfirullah, padahal kita sudah di beri kemudahan, kita di beri nikmat yang tak mungkin bisa membalasnya karna Allah Maha Kaya. Beliau tak butuh balasan kita. Nikmat Tuhan manakah yang patut kita dustakan.
  4. Makruh, seperti orang yang bersabar dari makan dan minum hingga menyebabkan sedikit kerusakan padanya. Contohnya saat kita makan atau minum dengan posisi berdiri. Padahal Rasulullah SAW sudah menganjurkan kita untuk makan dan minum dalam posisi duduk. Kalau di lihat dari segi Medis bahwa makan dan minum berdiri itu tidak melancarkan metabolisme tubuh makanan yang kita makan tidak tercerna dengan baik. Itulah yang di maksud dengan menyebabkan penyakit. Nikmat Tuhan yang manakah yang patut kita dustakan.
  5. Mubah, yaitu sabar dari setiap perbuatan yang tidak mengandung keburukan ketika ditinggalkan ataupun dilakukan. Contohnya, makan dan minum, belanja, bercanda, belanja, melamun dll. Jadi, dalam beraktivitas yang sederhana saja ada hukumnya untuk kita bersabar. sungguh sabar itu indah . Nikmat Tuhan manakah yang patut kita dustakan.
 Dalam Al-Qur'an Allah SWT telah memuji orang-orang yang bersabar dan ada sekitar 90 ayat Al-Qur'an yang membahas tentang sabar menurut Imam Ahmad ra. Bagi mereka pahala yang tak terputus. SubhanAllah, Dia (Allah) selalu bersama mereka dengan mengaruniakan hidayah, pertolongan, dan kemenangan yang nyata. Nikmat Tuhan manakah yang patut kita dustakan.

Sabar memang menyakitkan rasanya, akan tetapi buah sabar lebih manis dari madu. Sabar adalah cahaya yang menerangi kegelapan saat ujian menerpa dalam kehidupan. Seorang da'i bisa berdakwah terus karena sabar, seorang guru bisa mengajar terus karena sabar, dan seluruh aktifitas lainnya bisa tetap berjalan karena sabar. Tanpa kita sadari bahwa kita telah menjadi orang yang sabar mestipun belum sepenuhnya termaksud saya, hehe.

Bersabarlah karena Allah ... dibalik kesusahan pasti ada kemudahan, dibalik duka tersimpan bahagia.  Allah memberi ujian sudah pasti Allah menyiapkan solusinya tinggal kita bagaimana menyikapi ujian itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar